Rumah-rumah yang dibangun oleh Rasulullah SAW untuk para isterinya, bukanlah membangun rumah megah nan mewah bak istana. Rumah-rumah tersebut dibangun sangat sederhana terbuat dari tanah lumpur dan beratapkan pelepah kurma. Gambaran betapa sederhananya rumah-rumah yang dibangun oleh Rasulullah, dilihat dari besaran luas rumah masing-masing, sebagai berikut : Panjang : 5 meter Lebar : 3,5-4 meter Tinggi : 2,5-3 meter
Hasan al-Basri menceritakan bahwa dia pernah memasuki Rumah Rasulullah SAW ketika masih remaja, tangannya dapat menyentuh atap Rumah Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW memiliki beberapa orang isteri dan sejumlah budak perempuan, dapat dipastikan bahwa rumah atau kamar-kamar yang dibangun adalah sebanyak isteri dan budak Beliau SAW. Kesemua kamar-kamar tersebut terletak di sekitar masjid tepatnya di sebelah kiri masjid. Kebanyakan sejumlah kamar-kamar tersebut terletak antara masjid dan Baqi^, namun lebih dekat menempel ke masjid daripada ke Baqi^.
Rumah-rumah Rasulullah SAW hampir berdekatan satu sama lain, ini berarti bahwa antara Siti Aisyah dengan Saudah atau Zainab atau hafsah atau Ummu Salamah adalah berdekatan atau bertetanggaan. Bahkan rumah Fatimah terletak masih dikisaran rumah isteri-isteri Beliau SAW, terletak berdempetan dengan masjid, dibelakang rumah Siti Aisyah dari arah kiblat, sebelah kirinya adalah rumah Zainab yang kemudian menjadi rumah Ummu Salamah, di arah depan kirinya adalah rumah Saudah.
Kisah Rumah Rasulullah SAW selanjutnya
Masjid Rasulullah SAW semakin lama semakin tidak dapat lagi menampung Jamaah, karena perluasan demi perluasan ditempuh oleh Khalifah atau Gubernur Madinah. Atas dasar kepentingan itulah, maka rumah-rumah Rasulullah SAW yang ditempati isteri-isteri Beliau terpaksa harus dibongkar atau dijual ketika perluasan belum terjadi.
Rumah Aisyah-pun dijual, terdapat dua riwayat :
pertama, dibeli oleh Abdullah Ibn Zubair dengan harga 5 unta yang membawa harta benda.
Kedua, dibeli oleh Muawiyah ketika menjadi khalifah dengan harga 180.000 dirham (dalam riwayat lain seharga 80.000 dirham), dengan syarat boleh diambil setelah Beliau meninggal.
Ketika rumah itu dibayar, Aisyah langsung mensedekahkan uang tersebut dengan hanya menyisakan untuk dirinya 1 driham saja.
Rumah Suadah yang meninggal 55 H, Beliau menyerahkan rumahnya itu untuk diberikan kepada Siti Aisyah.
Rumah Zainab Bint Khuzaimah, wafat 4 H meninggal setelah menikah 2 bulan pernikahan, rumah tersebut akhirnya ditempati oleh Ummu Salamah. |
No comments:
Post a Comment