Setiap orang yang hidup di dunia ini akan mengalami dua kondisi yang tak dapat dihindarkan dan datang silih berganti yaitu sehat dan sakit. Keadaan tersebut juga dialami oleh Rasulullah SAW sebagai manusia biasa, namun secara umum Rasulullah SAW adalah orang yang sehat dan selalu menjaga kesehatannya. Pada masa Rasulullah SAW hidup, banyak masyarakat yang menderita penyakit tertentu yang menyerang kebanyakan manusia. Menghadapi kondisi tersebut, mereka melakukan upaya menyembuhan lewat metode pengobatan yang berkembang kala itu. Termasuk Rasulullah SAW juga melakukan upaya pengobatan baik untuk mengobati dirinya maupun mengobati orang lain.
Rasulullah SAW pernah mengalami sakit selama hidupnya, antara lain :
1. Terkena sihir, hal ini terjadi di Madinah 2. Sakit kepala 3. Panas/Demam, bahkan Beliau sampai pingsan. Hal ini terjadi pada
minggu terakhir sebelum wafatnya Beliau SAW 4. ^Uzrah
5. Radang Mata
6. Mulut Beliau luka dan berdarah, hal ini
terjadi ketika Beliau hijrah ke Thaif 7. Luka akibat tertusuk panah, pada perang uhud. (lihat al Jami^ Fil al Shirah al Nabawiyah, Jil.5 Hal 190)
Rasulullah SAW terkena sihir (santet)
عن عائشة. قالت: سَحر رسول الله صلى الله عليه وسلم يهودي من يهود بني زريق. يقال له: لبيد بن الأعصم. قالت: حتى كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يخيل إليه أنه يفعل الشيء، وما يفعله. حتى إذا كان ذات يوم، أو ذات ليلة، دعا رسول الله صلى الله عليه وسلم. ثم دعا. ثم دعا. ثم قال "يا عائشة! أشعرت أن الله أفتاني فيما استفتيته فيه؟ جاءني رجلان فقعد أحدهما عند رأسي والآخر عند رجلي. فقال الذي عند رأسي للذي عند رجلي، أو الذي عند رجلي للذي عند رأسي: ما وجع الرجل؟ قال: مطبوب. قال: من طبه؟ قال: لبيد بن الأعصم. قال: في آي شيء؟ قال: في مشط ومشاطه. قال وجب طلعة ذكر. قال: فأين هو؟ قال: في بئر ذي أروان". قالت: فأتاها رسول الله صلى الله عليه وسلم في أناس من أصحابه. ثم قال "يا عائشة! والله! لكأن ماءها نقاعة الحناء. ولكأن نخلها رؤوس الشياطين". قالت فقلت: يا رسول الله! أفلا أحرقته؟ قال "لا. أما أنا فقد عافاني الله. وكرهت أن أثير على الناس شرا. فأمرت بها فدفنت".
Hadits riwayat Aisyah ra. ia berkata: Seorang Yahudi Bani Zuraiq yang bernama Labied bin Al A^sham, pernah menyihir Rasulullah saw. sehingga Rasulullah saw. membayangkan seolah-olah melakukan sesuatu, padahal tidak. Sampai pada suatu hari atau pada suatu malam, Rasulullah saw. berdoa dan terus berdoa, kemudian bersabda: Hai Aisyah! apakah engkau merasa bahwa Allah memberiku petunjuk mengenai apa yang aku tanyakan kepadaNya? Dua malaikat telah datang kepadaku. Salah satu di antara keduanya duduk di samping kepalaku, sedangkan yang lain di dekat kakiku. Malaikat yang berada di samping kepalaku berkata kepada malaikat yang berada di dekat kakiku, atau sebaliknya: Apa sakit orang ini? Yang ditanya menjawab: Tersihir. Yang satu bertanya lagi: Siapakah yang menyihirnya? Yang lain menjawab: Labied bin Al A^sham. Yang satunya bertanya: Di mana sihir itu ditempatkan? Yang lain menjawab: Pada sisir dan rambut rontok yang berada di sisir itu, serta kantong mayang kurma jantan. Yang satu bertanya: Di mana itu diletakkan? Yang lain menjawab: Di dalam sumur Dzu Arwan. Aisyah melanjutkan: Lalu Rasulullah saw. datang ke sumur itu bersama beberapa orang shahabat beliau, kemudian beliau bersabda: Hai Aisyah! Demi Allah, seakan-akan air sumur itu perasan inai (yakni berwarna kuning kemerah-merahan), sedangkan pohon kurma yang ada di sana bagaikan kepala-kepala setan. Aku (Aisyah) bertanya: Ya Rasulullah! Apakah engkau tidak membakar saja benda itu? Rasulullah saw. menjawab: Tidak. Mengenai diriku, Allah telah berkenan menyembuhkanku. Dan aku tidak suka membuat masyarakat menjadi resah. Karena itu, aku menyuruh memendam menanam (nya) (HR. al Bukhari, Muslim)
Dari Siti Aisyah RA, beliau berkata : "Aku tidak pernah melihat seseorang merasa sakit melebihi apa yang dirasakan oleh Rasulullah SAW" (HR. al Bukhari Muslim)
Peristiwa lain yang dialami oleh Rasulullah SAW, bahwa Beliau-pun mengalami sakit demam bahkan demam Beliau lebih parah melebihi demam yang dialami dua orang dewasa seperti kita. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas^ud RA :
عن عبدالله. قال: دَخَلْتُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ يُوْعَكُ. فَمَسِسْتُهُ بِيَدِي. فَقُلْتُ: يَا رَسُوْلَ الله! إِنَّكَ لَتُوعَكَ وَعْكًا شَدِيْدًا. فَقَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم "أَجَلْ. إِنِّي أُوْعَكُ كَمَا يُوْعَكُ رَجُلاَنِ مِنْكُمْ" قَالَ فَقُلْتُ: ذلِكَ، أَنَّ لَكَ أَجْرَيْنِ. فَقَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم "أَجَلْ" ثُمَّ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ، إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ، كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرََُ وَرَقَهَا".
Hadits riwayat Abdullah bin Mas^ud ra. ia berkata: Aku menemui Rasulullah saw. ketika beliau dalam keadaan kurang sehat. Aku mengusap beliau dengan tanganku. Aku katakan kepada beliau: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya engkau benar-benar terjangkit demam yang sangat parah. Rasulullah saw. bersabda: Apa yang aku rasakan sekarang ini adalah sama seperti yang dialami oleh dua orang di antara kamu. Aku berkata: Kalau begitu engkau memperoleh dua pahala kali lipat. Rasulullah saw. bersabda: Benar. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Setiap muslim yang ditimpa musibah sakit dan lainnya, maka Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya, seperti daun yang rontok dari pohonnya (HR. Muslim)
Rasulullah SAW berobat Rasulullah SAW pernah beberapa kali mengalami sakit, dan setiap kali sakit Beliau SAW pasti berobat. Kadang cukup dengan Ruqiyyah/doa saja, kadang harus dengan tindakan seperti bekam/hijamah atau ada dengan meminum obat seperti madu dan habbah saudah. Rasulullah SAW yakin bahwa setiap penyakit ada obatnya.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda : "Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan obatnya". (HR. al Bukhari)
Rasulullah SAW berobat dengan tiga cara :
1. Dengan Obat-obatan herbal dan tindakan 2. Dengan doa (Ruqiyyah) 3. Dengan Obat dan Doa (Ruqiyyah)
untuk jenis obat-obatan jenis herbal dan tindakan biasanya Beliau SAW menggunakan :
1. Hinna^ 2. Hijamah (bekam) 3. Sa^uthh 4. Syuniz, pohon penghasil habbah saudah 5. Madu 6. Zarirah
Obat dan tindakan yang direkomendasi oleh Rasulullah SAW
Dari Jabir RA, Rasulullah SAW bersabda : "Jikalau ada diantara obat kalian yang baik, maka itu ada pada meminum madu atau bekam atau besi panas, akan tetapi saya tidak menyukai pengobatan dengan besi panas". (HR. al Bukhari, Muslim)
عن ابن عمر، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال اَلْحُمَّى مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ. فَابْرُدُوْهَا بِالْمَاءِ
Hadits riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Demam itu berasal dari didihan api neraka Jahannam. Karena itu, turunkanlah demam itu dengan air (HR. al Bukhari, Muslim)
Dalam riwayat lain :
Hadits riwayat Asma ra. bahwa: Pernah ada seorang perempuan yang gelisah karena menderita demam, ia dibawa menghadap kepadanya (kepada Asma). Lalu Asma meminta air, kemudian disiramkan ke dalam kerah baju perempuan itu. Asma berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah bersabda: Turunkanlah panas demam itu dengan air. Beliau juga bersabda: Sesungguhnya panas itu dari didihan api neraka Jahanam (HR. Muslim)
عن أم سلمة، زوج النبي صلى الله عليه وسلم؛ أن الرسول صلى الله عليه وسلم قال لِجَارِيَةٍ، فِيْ بَيْتِ أُمِّ سَلَمَةَ، زَوْجِ النبي صلى الله عليه وسلم، رَأَى بِوَجْهِهَا سَفْعَةً فقال "بِهَا نَظْرَةٌ. فَاسْتَرْقُوْا لَهَا" يَعْنِي بِوَجْهِهَا صُفْرَةً
Hadits riwayat Ummi Salamah, isteri Rasulullah SAW, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda tentang jariyah yang berada dirumah Ummi Salamah, Beliau melihat dia memiliki wajah yang lain dari pada yang lain akibat terkena hipnotis maka Rasulullah bersabda : Ruqiyahlah dia, agar wajah kembali seperti semula. (HR. Muslim)
Dari Ibn Abbas RA, bercerita : Bahwa Rasulullah SAW dalam keadaan ihram, Beliau dibekam bagian kepalanya karena merasa sakit dibagian kepala itu (HR. Muslim)
Dari Abu Said al Khudri, bercerita bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW mengadukan keadaan saudaranya yang sakit perut dan diare, lalu Rasulullah SAW bersabda : Berilah dia minum madu. Sahabat inipun memberi saudaranya minum madu. kemudian sahabat ini kembali menghadap Rasulullah SAW dan berkata : Ya Rasulullah, saya sudah memberinya madu tapi makin tambah parah diarenya. Rasulullah SAW bersabda : Berilah dia minum madu. lagi-lagi sahabat ini kembali menghadap Rasulullah SAW dan berkata : Ya Rasulullah, saya sudah memberinya madu tapi makin tambah parah diarenya. Rasulullah SAW bersabda : Allah itu benar dan perut saudaramu yang bohong. Beri dia minum madu. Sahabat inipun kembali memberi saudaranya minum madu dan dia pun sembuh ( HR al Tirmidzi)
أن أبا هريرة : أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: في الحبَّة السوداء شفاء من كل داء، إلا السام
Dari Abu Hurairah RA : Beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya pada Habbah Saudah terdapat obat untuk segala macam penyakit kecuali kematian
(HR. al Bukhari)
Habbah saudah adalah jenis buah yang mirip dengan jintan hitam, tapi bukan jintan hitam yang dikenal di Indonesia, material yang terkandung di dalamnya berkhasiat menawarkan racun, kuman dan virus, maka buah ini dikatakan oleh Rasulullah SAW dapat mengobati segala penyakit. Dengan berkembangnya zaman habbah saudah yang berbentuk biji, sekarang sudah diolah dan dikemas dalam bentuk pil dan minyak.
Hadits riwayat Saad ra. ia berkata: Bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: Barangsiapa makan tujuh buah kurma di antara dua tanah tak berpasir Madinah (Ajwa) pada waktu pagi, maka racun tidak akan membahayakannya sampai sore.
(HR. al Bukhari, Muslim)
Ajwa adalah jenis kurma yang bagus, Rasulullah SAW suka memakan kurma ini, selain rasanya enak ternyata kandungan yang ada pada kurma ini memilki manfaat kesehatan bagi yang memakannya dalam jumlah tertentu.
Doa-doa yang dibaca Rasulullah SAW
Rasulullah SAW seringkali mengobati penyakitnya, dengan membaca mu^awwidzatain lalu ditiupkan ke tangannya kemudian mengusap wajah dan tubuhnya. Aisyah RA bercerita : Rasulullah jika merasa sakit, Beliau membaca mu^awwidztain (QS. al Falaq dan al Naas) lalu meniupkannya (kemudian mengusapkannya ke wajah dan tubuhnya). (HR. al Bukhari Muslim)
Annas ibn Malik RA berkata kepada Tsabit yang mengadu kepadanya tentang sakit yang diderita. "Maukah kamu saya ruqiyah sebagaimana Rasulullah SAW lakukan kepadaku ?" Tsabit berkata : Tentu. Annas berdoa :
اَللّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَأْسِ إِشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِيَ إِلاَّ أَنْتَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
"Ya Allah, Rabb-nya Manusia. penghilang segala yang menakutkan, sembuhkanlah sesungguhnya Engkau maha penyembuh, tidak ada yag dapat menyembuhkan kecuali Engkau. kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit apapun". (HR. al Bukhari, abu Dawud dan al Tirmidzi)
Dalam riwayat lain, dari Annas ibn Malik RA, bahwa Rasulullah SAW jika terkena penyakit radang mata atau salah seorang sahabat terkena, maka beliau membaca doa :
اللهم متعني بصبري واجعله الوارث مني وأرني في العدو ثأري وانصرني على من ظلمي
"Ya Allah, berikanlah aku kesempatan untuk menikmati pandanganku dan jadikanlah penglihatanku, dan tunjukkanlah kemenanganku terhadap musuhku serta menangkanlah aku atas mereka yang menzolimi aku" (HR. Ibn Sunni)
(Hadits ini dhoif diriwayatkan oleh al Hakim dalam al mustadrak, hadits nomor 8382. Ibnu Sunni dalam kitab al Yaum wa al Laylah, al suyuti dalam kitab Jami^us Shaghir menilai hadits ini dhoif)
Wallahu a^llam........ |
No comments:
Post a Comment